Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Dunia Pendidikan

Profesional Teknologi Multimedia yang mampu menerapkan proses dalam pembuatan content media untuk video dan sound technology. Menurut Haryadi (1993), TI adalah teknologi yang diterapkan dalam proses pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi. Untuk itu, komitmen di antara negara-negara muslim dalam bekerja sama dan berkolaborasi di gerakan zakat global sangat dibutuhkan. Bahkan dengan adanya teknologi cloud, perpustakaan dapat semakin berkembang dan lengkap koleksi informasinya dengan berbagi sumber daya yang dimiliki. Perpustakaan maya lebih berkembang lagi tidak saja koleksinya dalam bentuk file digital, namun koleksi tersebut dapat diakses dimana saja melalui jaringan internet. Data di perpustakaan merupakan koleksi perpustakaan dapat berupa informasi bibliografi dari koleksi atau mungkin file digitalnya hasil alih media. Dengan demikian, pustakawan harus menguasai TIK sehingga dapat melayani kebutuhan pengguna perpustakaan secara cepat dan tepat. Pustakawan harus dapat melayani keperluan pengguna, seperti akses secara cepat ke sumber-sumber informasi baik di dalam maupun luar perpustakaan. Selain faktor-faktor tersebut di atas, alasan lain penerapan TI di perpustakaan adalah: (1) untuk meningkatkan efisiensi dan mempermudah kerja, (2) untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna, (3) untuk meningkatkan citra, dan (4) turut mengembangkan infrastruktur unit kerja pada tingkat regional, nasional, dan global.

Di sisi lain, berdasarkan kebutuhan untuk administrasi pengelolaan perpustakaan dengan semakin banyaknya koleksi perpustakaan, jumlah pengguna, transaksi peminjaman, dan pengembalian koleksi, serta kebutuhan pelaporan maka muncullah kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Bagaimana mereka mengelola dan bagaimana pengguna mencari informasi baik dalam menggunakan komputer untuk OPAC, komputer untuk e-book dan e-journal atau penggunaan jurnal online. Teknologi digital berperan banyak hal dalam hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Pelayanan informasi dapat dikembangkan dengan menyediakan koleksi berbentuk digital yang dikemas dalam CD-ROM dan informasinya dapat diakses melalui jaringan luar (LAN, WAN, internet). Sistem dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan. Untuk perpustakaan tertentu seperti perguruan tinggi dan perpustakaan khusus juga dilengkapi dengan hasil-hasil penelitian, baik dalam bentuk tesis, skripsi, laporan, dan sejenisnya. Tidak hanya berdampak ke sektor komunikasi, namun juga terasa hingga sektor pendidikan, manufaktur, kesehatan, hingga sistem pertahanan. Pengalihan atau proses transfer (transferring) tersebut terjadi dengan motif untuk berbagi keterampilan, pengetahuan, teknologi, metode manufaktur, dan motif keuntungan terkait lainnya. Setelah melalui proses yang sedikit traumatis tahun lalu menulis buku tentang persimpangan bisnis dan teknologi, 1 saya mulai berpikir tentang buku mana yang berdampak pada saya sebagai bisnis teknolog-terutama di luar yang jelas seperti The Soul of a New Mesin dan mitos manusia bulan.

Perkembangan teknologi di era digital seperti sekarang ini bertumbuh semakin cepat dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga ke tahun kedepannya. Bukan sekedar pemilik perusahaan aja yang memantau supply chains, hari gini udah banyak user yang bisa langsung melakukan riset atas produk yang mereka inginkan dari berbagai platform. Dengan demikian, Anda bisa membawa data tersebut kemanapun. Perkembangan IPTEK di berbagai bidang diatas tentunya membawa dampak bagi perubahan kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Pengaturan atau manajemen sistem tentu akan menimbulkan kinerja yang baik bagi para tenaga kerja. Bagi mereka yang penting adalah informasi dapat cepat dan mudah diperoleh. Dengan kemampuan pelacakan yang tinggi, iklan dapat dengan cepat mengomunikasikan informasi tentang produk kita ke audiens yang lebih luas. Kemudian, muncul perpustakaan semi-modern yang menggunakan katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Data yang Anda simpan di komputer bisa dengan mudah Anda temukan kembali. Perkembangan berikutnya adalah perubahan bentuk koleksi perpustakaan yang mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Seluruh warna yang lo lihat di layar atau monitor lo sekarang ini adalah paduan berbagai kode digital yang direpresentasikan oleh komputer yang lo pakai sekarang (baik dalam bentuk PC komputer, laptop, tablet, HP, atau lainnya).

Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan perpustakaan digital. Kedua fungsi TI ini dapat diterapkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi. Kegiatan atau pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan antara lain adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirku-lasi bahan pustaka, serta pengelolaan data anggota dan statistik. Sistem pengelolaan perpustakaan seperti itu dikenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system). Hal itu dapat dilihat dari makin banyaknya perpustakaan yang memanfaatkan TI mulai dari perpustakaan tradisional, perpustakaan terotomasi, perpustakaan digital dan perpustakaan maya (cyber library). Prinsip ini menegaskan bahwa yang digital tidak berbeda dari kebudayan material pada umumnya, sebelum “yang digital” lahir. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Prosedur ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan secara bertahap dalam pengelolaan informasi perpustakaan. Karena setiap mereka harus mengetahui secara detail tentang hal yang harus dilakukan maka perpustakaan harus melaksanakan pelatihan untuk mereka.